Senin, 21 November 2011

Waspada Hepatitis A


WASPADA HEPATITIS A

Berdasarkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan KLB Hepatitis A dari Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, tanggal 15 November 2011, menjelaskan bahwa telah terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) Hepatitis A di beberapa tempat pada akhir-akhir ini. Diharapkan agar masyarakat waspada terhadap kemungkinan peningkatan kasus Hepatitis A ini. 

Dihimbau kepada institusi kesehatan baik dilingkungan kementerian kesehatan maupun di lingkungan pemerintah daerah agar melaksanakan SKD (Sistem Kewaspadaan Dini) yang lebih ketat berkaitan dengan penyakit ini.
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

  1. Tentang Hepatitis A
 a.      Etiologi
Penyebab penyakit ini adalah virus Hepatitis A (HAV), termasuk family picornaviridae genus hepatovirus yang merupakan RNA virus positif. Virus dapat diperbanyak dalam kultur sel primer monyet kecil, Invivo pada simpanse.

b.      Cara Penularan
Melalui fekal oral, Virus ditemukan pada tinja dan mencapai puncak 1-2 minggu sebelum timbul gejala, dan berkurang secara cepat setelah timbul gejala disfungsi hati yang timbul bersamaan setelah munculnya sirkulasi antibody HAV dalam darah.
Kejadian Luar Biasa (KLB) terjadi dengan pola common source, dimana umumnya terjadi pada pencemaran air minum, makanan yang tidak masak dengan baik, makanan yang tercemar, kebersihan perorangan dan lingkungan buruk.

c.       Tanda dan Gejala
Demam, malaise (lemah, lesu) anoreksia (tidak nafsu makan) dan gangguan Abdominal, serta ikterus.

d.      Masa Inkubasi
Masa inkubasi 15-20 hari, rata-rata 28-30 hari.

e.      Masa Penularan
Virus ditemukan pada tinja dan mencapai puncak 1-2 minggu sebelum timbulnya gejala disfungsi hati muncul, bersamaan dengan munculnya sirkulasi antibody HAV dalam darah. Ekskresi virus melalui tinja paling lama terlaporkan adalah 6 bulan terjadi pada bayi dan anak. Pada anak yang demam tidak boleh masuk sekolah.

  1. Penanganan Penderita, Kontak dan Lingkungan sekitar
a.      Untuk yang positif hepatitis harus ditangani dengan baik, untuk kesembuhan dan tidak menularkan ke orang lain.
b.      Pengobatan: tidak spesifik, utamanya meningkatkan daya tahan tubuh (istirahat dan makan makanan yang bergizi)
c.       Anak-anak yang demam tinggi dan lebih lagi yang ikterus agar tetap dirumah, tidak usah sekolah.
d.      Disinfeksi lingkungan yang menjadi sumber penularan.

  1. Pencegahan
Promosi kesehatan melalui berbagai media kepada masyarakat tentang sanitasi yang baik, kebersihan perorangan meliputi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) secara benar, terutama pada saat kritis:
1)      Sebelum makan
2)      Sebelum mengolah dan menghidangkan makanan
3)      Setelah buang air besar dan air kecil
4)      Setelah mengganti popok bayi
5)      Sebelum menyusui

Perlu diperhatikan juga 6 langkah Cuci Tangan Pakai Sabun:
1)      Cuci tangan dengan air mengalir
2)      Gunakan sabun, gosok hingga berbusa
3)      Gosok dengan seksama selama 20 detik
4)      Gosok telapak tangan, punggung tangan, antara jari dan bawah kuku
5)      Bilas sampai bersih
6)      Keringkan dengan lap bersih

a.      Pembuangan tinja di jamban yang bersih
b.      Penyediaan air bersih, system pendistribusian air yang baik dan pengelolaan limbah yang benar
c.       Penanganan makanan yang aman, meliputi:
1)        Jaga kebersihan
a)      Cuci tangan sebelum memasak dan keluar toilet
b)      Cuci alat-alat masak san alat makan
c)      Dapur harus bersih, jangan ada binatang, serangga dll
2)        Pisahkan bahan makanan matang dan mentah
a)      Gunakan alat dapur dan makan yang berbeda
b)      Simpan di tempat berbeda
3)        Masak makanan hingga matang
a)      Masak sampai matang terutama daging, ayam, telur, seafood
b)      Rebus sup hingga > 850C (mendidih) untuk daging dan ayam, pastikan tidak masih berwarna pink
c)      Panaskan makanan yang sudah matang dengan benar

  1. Sitem Kewaspadaan Dini dan Penanggulangan KLB
    1. Laporan kejadian secara berjenjang
    2. Meningkatkan surveilans Hepatitis A terutama disekolah (antara lain dengan melihat absensi siswa)
    3. Meningkatkan pengawasan kualitas TTU (Tempat Tempat Umum) dan TPM (Tempat Pengolahan Makanan)
    4. Lakukan investigasi dengan penyelidikan Epidemiologis apakah penularan terjadi dari orang ke orang atau common source, cari populasi yang terpajan, bila ditemukan sumber infeksi segera ditanggulangi maksimal
    5. Lakukan upaya khusus  untuk meningkatkan sanitasi lingkungan dan kebersihan perorangan untuk mengurangi kontaminasi makanan dan air.

Sumber:
Surat Edaran tentang Kewaspadaan KLB Hepatitis A dari Ditjen PP dan PL Kemenkes RI
Nomor: IR.01.03/III.4/2287/2011, tanggal 15 November 2011
diposkan oleh: Cipung (KKP Cilacap)